sejarah kontrol mekanik

Salam.
Saya hanya ingin memberitahu-kan hal fakta yang mungkin membuat para ngobrolers yang mencintai dunia fotografi sedikit kaget tentang sejarah Industri Kamera di Jepang. Mungkin saat ini beberapa ngobrolers memiliki dan menggunakan kamera-kamera handal (Analog-SLR maupun DSLR) keluaran dari pabrik Jepang, entah itu Minolta, Canon, Nikon, dan lain-lain tidak tahu tentang sejarah kamera-kamera tersebut melewati beberapa masa yang rumit.
Nah, dalam thread ini saya sedikit menjelaskan/memberikan info tentang masa-masa yang dilewati oleh Industri Kamera di Jepang. Saya harap para ngobrolers membaca thread ini dengan tidak mengantuk dikarenakan banyak nya tulisan, tapi saya juga akan menyertakan gambar-gambar yang bisa menjelaskan lebih detail masa peralihan tersebut.
Saya harap thread ini bisa menambah pengetahuan para ngobrolers tentang dunia fotografi.


Evolusi Industri Kamera Jepang

Teknologi fotografer ditemukan dan diperkenalkan 19 Agustus 1839 kira-kira 169 tahun yang lalu di Akademi Ilmu Pengetahuan Paris, Prancis. Penemu teknologi fotografi adalah John Jaques Mande Daguerreo, seorang pelukis pemandangan. Untuk memperingati penemuan itu banyak pameran, konferensi, atau simposium diadakan di seluruh dunia.



John Jaques Mande Daguerreo



Di Jepang, koleksi terpenting dan terbesar dari kamera-kamera Jepang yang bernilai sejarah dikumpulkan dan diorganisasikan sebagai JCII Camera Museum di Japan Camera and Optical Instrument Inspection and Testing Inspection and Testing Institute, atau lebih terkenal disebut JCII saja. Museum ini dibuka resmi 28 November 1989 dan menampilkan koleksinya untuk umum.
Hari berikutnya, 29 November 1989, suatu konferensi fotografi yang besar dibuka oleh Putri Ratu Galyani Valdana di Universitas Chulalongkorn, Bangkok. Konferensi ini dihadiri banyak pakar termashur di bidang fotografi.
Konferensi direncanakan dan dikelola oleh Profesor Sakda Siripant, seorang perintis ilmu fotografi dan pencetak seis grafik di Thailand, dia sudah banyak mendapat penghargaan dari institusi di Amerika dan Eropa untuk hasil karyanya. Tema konferensi adalah “ Evolusi dan Trend Fotografer “. Beberapa pembicara Jepang memberikan bahasan tentang fotografer dari segi : seni, kamera, material yang peka sampai pembuatan gambar secara elektronik. Diantara pembicara ini ada yang membahas masalah evolusi industri kamera Jepang.
Staf editorial Camerart telah mendapatkan naskah asli dan ijin cetak ulang dari Fakultas Ilmu Fotografi dan Departemen Teknologi Percetakan, Universitas Chulalongkorn. Naskah evolusi industri kamera Jepang ini telah diperluas staf editorial untuk disakjikan kepada pembaca, revisi dilakukan karena naskah asli tentang 85 tahun (pada saat itu) lalu dengan diperkenalkannya Kamera Boks Portable Cherry yang dibuat secara industri oleh Konishi Honten, kamera ini hampir merupakan tiruan persis dari kamera Inggris Little Nipper yang dibuat W.Butcher & Sons di London.
Beberapa kolektor kamera klasik mengatakan bahkan iklan yang dikeluarkan Konishi Honten merupakan tiruan iklan pada British Journal Almanac. Sebelum 1903, semua kamera yang dijual di Jepang diimpor – kebanyakan dari Eropa – termasuk buku petunjuk operasi dan periklanannya, kecuali beberapa kamera buatan tangan. Hal ini menunjukan bahwa orang yang berpengalaman di perdagangan seperti Konishi Honten pun tidak tahu, bagaimana membuat desain kamera orisinil maupun bagaimana melakukan promosi penjualan.


(iklan dari Konishi Honten)


Jika kita membicarakan kamera buatan tangan, maka era peniruan bertambah 60 tahun lagi kebelakang ke tahun 1843. Tentu saja tidak ada lagi bagian atau desain lengkap kamera buatan tangan ini yang masih dipelihara, tetapi sebuah dokumen mengatakan bahwa pada tahun 1843, Benkichi Ohno dari Kanazawa memproduksi sebuah kamera bertipe Daguerreo. Dokumen lain mengatakan bahwa, sebuah kamera tipe Daguerreo dan rupa-rupa assesorinya dicatat melalui sebuah gambar yang memuat ukuran dimensinya secara teliti oleh Shunojo Ueno, seorang pedagang dari Nagasaki di Tahun 1843 hanya 4 tahun setelah pengumuman penemuan di Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis.





(Daguerreo Original Camera)


Bagi bangsa yang mencoba memasuki kultur baru dimana mereka tidak berpengalaman sebelumnya, dan waktu yang dipunyai untuk belajar hanya sedikit kika tidak mereka tidak ingin dikuasai negara-negara industri maju (Barat), maka “peniruan” adalah jalan tercepat dan mungkin satu-satunya untuk mengejar ketertinggalan.



Masa Peniruan (The Age of Copying) Merentang sampai 1960.
Bangsa Jepang terkenal sebagai peniru selama sejarahnya yang panjang dalam usaha mengembangkan diri menjadi bangsa maju sejak Restorasi Meiji Tahun 1868. Dalam keterburuan untuk menguasai kultur modern Barat dan menjadi raksasa militer dunia, banyak industri yang mendirikan di awal proses modernisasi dikelola oleh pemerintah atau paling tidak berafiliasi dengan beberapa departemen pemerintah. Tidak terkecuali dengan industri optik. Sebelum Perang Dunia II kebanyakan instrumen optik dibuat sebagai senjata termasuk binokuler dan kamera. Fenomena ini tidak jauh berbeda dengan negara-negara Eropa Timur yang membuat berbagai tipe Leica imitasi sampai akhir Perang Dunia II.
Di bawah tekanan politik-ekonomi yang meluap-luap, peniruan tidak lengkap dianggap tingkah laku yang tidak dapat diterima, tetapi diakui sebagai cara paling cepat untuk mempelajari sesuatu. Dalam bidang pendidikan, pengertian tingkah laku peniruan diartikan sebagai prosedur yang tepat untuk belajar. Persoalan yang kita bicarakan pada artikel ini bukanlah hal ke-absahan alasan peniruan, tetapi bagaimana dan berapa lama peniruan dilakukan di industri kamera Jepang.
Kamera tipe boks portable adalah tipe pertama kamera yang ditiru dan dijual di Jepang, kemudian diikuti berbagai jenis kamera tangan. Kebanyakan kamera aslinya buatan Eropa dan imitasi Jepang-nya dibuat oleh Konishi Honten. Mekanik shutter belum dapat di buat oleh industri kamera Jepang saat itu dan kebanyakan diimpor dari Eropa.

Memasuki era 1920-an, kamera folding (lipat) pertama yang memakai film roll muncul. Kamera-kamera itu adalah Pearl No.2 (1923) dan Pearlette (1925) dari Konishi Honten. Yang menarik adalah kenyataan bahwa Pearlette meniru kamera buatan Eropa Piccolette produksi Contessa-Nettel-Werke German. Mengingat unit shutter diimpor dari Eropa, meniru suatu produk Eropa adalah langkah yang wajar, tapi dalam kasus Pearlette ini sebenarnya kamera asli yang ditiru adalah Vest Pocket Kodak dari Eastman Kodak yang dibuat pertama kali tahun 1912. Memang bangsa Jepang sangat terampil dalam meniru produk lain. Tetapi dalam industri kamera, peniruan telah menjadi sesuatu yang biasa.




(Vest Kodak Pocket Camera 1912)




(Pearl No.2 1923)



(pearlette 1925)


(piccolette)

ati-ati liatnya..jangan sampe kebalik..hohoohoh..cuz hampir sama semua kameranya...!!


Pearlette menjadi sangat populer dikalangan fotografer amatir yang jumlahnya mulai meningkat. Vest Pocket Kodak yang asli juga sangat populer. Cara pencarian fokus yang mudah (soft focus images) yang dikreasi Kodak melalui tudung lensanya (lens hood) yang dapat digeser sangat terkenal waktu itu. Berbicara tentang peniruan, tiruan yang paling beragam terjadi pada Leica. Tiruan Leica tidak hanya dibuat di Jepang tapi hampir di seluruh negara Barat termasuk Amerika dan Russia. Tiruan-tiruan yang terkenal dari Jepang adalah Nicca, Leotax, Chiyotax, Tanack, Canon, Minolta dan yang lain-lain. Kecuali model-model yang dibuat Seiki Kogaku (Canon) dan Chiyoda Kogaku Seiko (Minolta), semua model adalah tiruan-tiruan persis dari produk asli yang dibuat pabrik kamera Jerman. Tidak semua produsen peniru Leica puas dengan kerja peniruannya. Banyak peniru mencoba untuk memodifikasi atau memperbaiki kamera asli. Akan tetapi, keterbatasan teknologi dan mentalitas konsumen yang tidak siap menerima kamera yang berbeda dengan Leica asli sering menghalangi kesuksesan usaha mereka. Sering kali perbaikan dan modifikasi ditolak oleh konsumen domestik maupun luar negeri hanya karena kamera itu tidak mirip model Leica yang asli. Para pemakai kamera Jepang harus menunggu perbaikan-perbaikan yang sebenarnya atau ide-ide inovatif sampai beberapa tahun setelah Perang Dunia II.


(Nica Camera)

(Leotax Camera)

(Chiyotax Camera)

(Tanack Camera)


Bagaimana Periode Evolusi Beralih dari Satu Masa ke Masa Lainnya?
Industri kamera Jepang memulai sejarahnya dengan kamera imitasi, Kamera Boks Portable Cherry di Tahun 1903 seperti disebutkan terdahulu dan diikuti masa pengembangan (age of development) mulai Tahun 1960. Banyak sejarahwan kamera mungkin mendebat bahwa masa pengembangan industri kamera Jepang telah mulai Tahun 1954, ketika kamera Asahiflex IIB (kamera instant-return mirror incorporated Jepang pertama) diperkenalkan, Japan Camera Industry Association (JCIA) dibentuk dan pada tahun yang sama juga didirikan Japan Camera Inspection Institute. Walaupun teori ini diterima secara luas, saya lebih menyukai memperpanjang masa peniruan (age of copying) sampai Tahun 1960. Sebab sampai saat itu konsumen luar negeri menganggap kamera Jepang sebagai versi modifikasi kamera asli Jerman. Kamera Jepang di Amerika sering dijuluki “Leica orang miskin” atau “Rollei orang miskin” termasuk yang paling terkenal dan berkualitas seperti Nikon.


(Asahiflex_IIb_Model_I)

Masa pengembangan mulai Tahun 1960. Pada Tahun itu, sejumlah inovasi yang paling berpengaruh diwujudkan dan produk dengan mekanik inovatif dipasarkan. Kamera kontrol exposure otomatis yang pertama, Olympus Auto Eye diperkenalkan dan vertically-running-metal-bladed shutter (shutter bilah-logam pergerakan vertikal) dipasang pada kamera singel lens reflex (SLR) Konika F dan Konika FS diperkenalkan.


(Olympus Auto Eye Camera)

(Konica FS)

Nikon F yang akhirnya menegakkan kepercayaan yang tak tergoyahkan di seluruh dunia terhadap kamera Jepang diperkenalkan setahun sebelumnya. Dan kamera kontrol eksposur otomatis yang paling sukses, Canonet diluncurkan pada Tahun 1961.


(Canonet)

(Nikon F)


Karena begitu banyak inovasi diluncurkan oleh banyak produsen kamera dalam waktu hanya beberapa Tahun di sekitar Tahun 1990, beberapa ahli kamera menganggap itulah mulainnya masa inovasi (age of innovation). Tetapi kemajuan terpenting dari industri kamera Jepang sebenarnya belum datang.
Teknologi elektronik – jika tanpa teknologi ini kamera Jepang mungkin tidak akan eksis seperti sekarang- memulai cikal bakalnya pada Tahun 1960-an. Para insinyur yang terlibat dalam pengembangan kontrol elektronik mekanik kamera sangat meyadari kamera macam apa yang akan datang dan sejauh mana tujuan pengembangan harus dicapai. Namun, pemakai kamera di seluruh dunia harus menunggu sampai pertengahan 1970-an untuk dapat menikmati kamera hasil pengembangan ini. Yang pertama dikeluarkan adalah Canon AE-1 Tahun 1976 dan semua kamera dengan kemampuan kontrol otomatis menyusul. Periode ini benar-benar masa inovasi.


(CanonAE1)

Akhir periode yang hebat ini ditutup kemunculan kamera Minolta 7000, sebuah kamera SLR fokus otomatis. Titik ini dianggap akhir masa inovasi.
Sebelum diperkenalkannya kamera SLR otomatis penuh dari Minolta, pembuat gambar dengan sistem baru, Mavica diperkenalkan bukan oleh produsen kamera tapi oleh perusahaan elektronik yang biasa memproduksi peralatan audio, Sony. Sistem perekaman gambar baru ini tidak menggunakan cara tradisional yang memakai material silver-halide untuk menyimpan informasi pembentukan gambar. Pemakaian sistem baru ini mengejutkan seluruh industri fotografi di dunia. Beberapa bentuk sistem perekaman gambar elektronik magnetik dalam bidang fotografi still telah dinanti-nantikan sejak kedatangan video kaset rekorder (VCR). Tapi dunia tidak begitu siap menerima kenyataan bahwa sistem baru itu diperkenalkan oleh industri non-fotografi.


(Minolta 7000)

(Sony Mavica)

Masa perintisan (age of pioneering) telah dimulai. Dimana cara berfikir yang dikembangkan selama sejarah panjang fotografi silver-halide tidak dapat digunakan lagi. Tak seorang pun punya ide apa yang harus dituju. Otomatisasi kontrol elektronik pada sistem perekaman gambar secara elektronik lebih mudah dibanding penggunaan film silver-halide. Apakah karakteristik terpenting sistem baru ini?Kualitas reproduksi?Reproduksi gambar tercepat?Komunikasi?Atau, proses perekaman gambar dan analisa melalui komputer?
Sekarang industri kamera Jepang berada pada posisi dimana mereka tidak punya petunjuk atau peta dalam penjelajahannya. Mereka harus menciptakan tujuan dan peta untuk mereka sendiri dan bagi orang lain agar dapat mengikuti. Cara terbaik untuk memprediksi masa darang dan merancang suatu tujuan bagi kerja pengembangan yang belum ada petunjuknya, adalah dengan menyelami masa lalu industri itu sendiri. Dari sejarah, industri kamera mungkin menemukan beberapa petunjuk untuk masa datang. Mereka mungkin telah menemukan satu atau dua petunjuk, walaupun tidak diungkapkan dengan panjang lebar.

Hohohoho..
Pasti anda para Ngobrolers tidak menduga fakta tersebut-kan?tapi begitulah faktanya. Mungkin anda juga berfikir Jepang adalah negara penuh dengan inovasi yang tidak akan meniru produksi dari negeri lain, tapi inilah nyatanya. Bahkan sekarang kamera menjadi sangat maju dalam hal teknologi-nya, dari SLR menjadi DSLR ataupun Medium Format seperti Phase One (meski bukan dari Jepang) yang mampu menghasilkan gambar dengan pixel yg besar (4000x6000-an pixel..melebihi kamera DSLR).
So, kita pasti akan menantikan gebrakan apalagi yang akan dilakukan oleh Nikon, Canon, Sony, Minolta ataupun yang lain dalam hal memajukan teknologi dalam dunia fotografi.
__________________
KIOS TINTA
Service & Refill Center
Tlpn : (061)77595798 / 0819881998
YM/email : wie_yn88@yahoo.co.id
is88 is offline Reply With Quote
The Following User Says Thank You to is88 For This Useful Post:
sat_yu (09-03-09)
Old 03-02-09, 05:40 PM #2
macro_shooter
Active Ngobroler

macro_shooter's Avatar

Join Date: Sep 2008
Location: di bawah lindungan sang kuasa
Posts: 803
Thanks: 106
Thanked 48 Times in 33 Posts
macro_shooter will become famous soon enoughmacro_shooter will become famous soon enough
Send a message via MSN to macro_shooter Send a message via Yahoo to macro_shooter
Default



baru tau aja gw..
macro_shooter is offline Reply With Quote
Old 04-02-09, 12:00 AM #3
limsiongsen
Ngobroler

limsiongsen's Avatar

Join Date: Oct 2008
Location: Medan
Posts: 457
Thanks: 4
Thanked 11 Times in 8 Posts
limsiongsen is an unknown quantity at this point
Default

baru tao juga.. haha
limsiongsen is offline Reply With Quote
Old 04-02-09, 05:47 AM #4
bulu97
Ngobroler

bulu97's Avatar

Join Date: Jan 2009
Location: MEDAN BUNG
Posts: 397
Thanks: 7
Thanked 8 Times in 7 Posts
bulu97 will become famous soon enough
Send a message via MSN to bulu97 Send a message via Yahoo to bulu97 Send a message via Skype™ to bulu97
Default

nice info
bulu97 is offline Reply With Quote
Old 04-02-09, 10:10 AM #5
raider
Senior Ngobroler

raider's Avatar

Join Date: Nov 2008
Posts: 1,091
Thanks: 140
Thanked 21 Times in 21 Posts
raider will become famous soon enough
Send a message via MSN to raider Send a message via Yahoo to raider
Default

nice info
raider is offline Reply With Quote
Old 04-02-09, 08:26 PM #6
dinamk
Nubi

Join Date: Dec 2008
Posts: 26
Thanks: 2
Thanked 0 Times in 0 Posts
dinamk is an unknown quantity at this point
Default

Nice post man
dinamk is offline Reply With Quote
Reply

sejarah nabi muhammad saw



Sejarah Nabi Muhammad SAW

Lagi-lagi sebuah sejarah dilupakan, seakan-akan mereka tidak pernah tahu atau mungkin tidak mau tahu, ini adalah sejarah yang tak boleh dilupakan, karena inilah sebab awal penciptaan dan akhir penciptaan, ia bermula 14 abad yang lalu di sebuah kota kecil, sebuah kota yang panas dan tandus yang dipenuhi dengan penyembahan terhadap kayu-kayu dan batu-batu yang tak dapat berbuat apa-apa dan juga disana terdapat sebuah kotak hitam yang dikelilingi oleh “berhala-berhala” yang sekarang telah berubah wujud tapi memiliki wujud “berhala” yang sama. Sungguh tak terpikirkan betapa bodoh manusia zaman itu, ialah sebuah jazirah yang disebut jazirah Arabia, perbuatan buruk dan haram, perampokan, pembunuhan bayi,minum-minuman keras, yang memusnahkan segala kebajikan dan moral menempatkan masyarakat jazirah Arabia ini dalam situasi kemerosotan yang luar biasa. Mereka terpecah-pecah menjadi kabilah-kabilah (bani/kaum).

I. Kelahiran Sang Nabi

Pada saat yang sangat kritis ini muncullah sebuah bintang pada malam yang gelap gulita, sinarnya semakin terang membuat malam menjadi terang benderang, ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang sangat luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu menampakkan sinarnya karena bintang ini adalah maha bintang yang terlahirkan ke muka bumi, ialah cahaya dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, ia dikenal dengan Nama Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat terlahir tanggal 17 Rabi’ul Awwal (12 Rabi’ul awwal menurut mazhab sunni) 570 M, bintang ini tak pernah padam walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan ia semakin terang dan semakin terang, dari bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yang selalu menjadi hujjah bagi bintang-bintang yang sulit bersinar lainnya di setiap zamannya. Ia memiliki silsilah yang berhubungan langsung dengan jawara Tauhid melalui anaknya Ismail AS, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci dan terpelihara dari perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan. Ia begitu suci sehingga Tuhan memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup memikulnya.

Peristiwa kelahiran sang bintang dipenuhi dengan kejadian-kejadian yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya api “abadi” di kerajaan Persia, hancurnya sesembahan batu di sana, dan penyerangan pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka’bah, yang di kemudian hari menjadi kiblat baginya dan ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yang besar ini dihancurkan oleh burung-burung yang dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat (Ka’bah), karenanya tahun ini dinamakan tahun Gajah. Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan “meletakkannya” ke dalam rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk mengucapkan kata – kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di abwa.

Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tak sanggup menahan tangisnya, ia menangis menahan sedih dan tak makan beberapa hari, namun ia bermimpi, dalam mimpinya seorang wanita datang dan berkata kepadanya agar ia menjaga bayi dalam janinnya dengan baik – baik. Ia berulang kali bermimpi bertemu dengan wanita tersebut yang ternyata adalah Maryam binti Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya sang wanita mulia ini berkata : “Kelak bayi yang ada didalam rahimmu akan menjadi manusia paling mulia sejagat raya, maka jagalah ia baik – baik hingga kelahirannya.

Saat ayahanda Muhammad yang mulia ini Wafat dalam usia 20 tahun (riwayat lain – 17 tahun), sang bintang kita ini sedang berada dalam kandungan ibunya, beberapa tahun kemudian Bunda Sang bintang menyusul suaminya dan dimakamkan di Abwa juga. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman dan diasuh oleh kakeknya, belum lagi hilang duka setelah ditinggal Sang Bunda, ia pun harus kehilangan kakeknya ketika umurnya belum lagi menginjak delapan tahun. Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh oleh pamannya, Abu Tholib, seorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya kepada kemenakannya sendiri (Muhammad). Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi “gembala” domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini, “ Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan.” Orang bertanya kepada Nabi,” Apakah Anda juga pernah menjadi gembala?” Beliau menjawab,” Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di daerah Qararit.”

Sang bintang terlahir bukan dari kalangan orang yang teramat kaya, belum lagi ia dilahirkan sebagai seorang yatim, dan telah kehilangan Ayah, Ibu di masa kecil sebagai tempat bernaung, apa yang dapat dikatakan oleh anak kecil yang telah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan dia sendiri masih membutuhkan naungan kedua orang tua dan kasih sayang mereka. Mari kita masuk ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita dapat melihat bahwa kondisi keuangan Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad terkenal dengan kemuliaan rohaninya, keluhuran budi, keunggulan ahklaq dan dirinya dikenal di masyarakat sebagai “orang jujur” (al-Amin), ia menjadi salah seorang kafilah dagang Khodijah yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua kali lipat dibandingkan yang diberikannya kepada orang lain. Kafilah Quraisy, termasuk barang dagangan Khodijah, siap bertolak, kafilah tiba di tempat tujuan. Seluruh anggotanya mengeruk laba. Namun, laba yang diperoleh Nabi lebih banyak ketimbang lain. Kafilah kembali ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang bintang melewati negeri ‘Ad dan Tsamud. Keheningan kematian yang menimpa kaum pembangkang itu mengundang perhatian sang bintang.

Kafilah mendekati Mekah, Maisarah, berkata kepada sang Bintang, “Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah mendahului kami dan mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan besar yang kita dapatkan.” Nabi tiba di Mekah ketika Khodijah sedang duduk di kamar atasnya. Ia berlari turun dan mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi menyampaikan, dengan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan. Maisarah menceritakan tentang Kebesaran jiwa Al-Amin selama perjalanan dan perdagangan. Maisarah menceritakan “Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon untuk istirahat. Seorang pendeta, yang sedang duduk di biaranya, kebetulan melihatnya. Ia datang seraya menanyakan namanya kepada saya, kemudian ia berkata, ‘Orang yang duduk di bawah naungan pohon itu adalah nabi, yang tentangnya telah saya baca banyak kabar gembira di dalam Taurat dan Injil.

Kemudian Khodijah menceritakan apa yang didengarnya dari Maisarah kepada Waraqah bin Naufal, si hanif dari Arabia. Waraqah mengatakan, “Orang yang memiliki sifat-sifat itu adalah nabi berbangsa Arab.

II. Pernikahan

Kebanyakan sejarawan percaya bahwa yang menyampaikan lamaran Khadijah kepada Nabi ialah Nafsiah binti ‘Aliyah sebagai berikut:

“Wahai Muhammad! Katakan terus terang, apa sesungguhnya yang menjadi penghalang bagimu untuk memasuki kehidupan rumah tangga? Kukira usiamu sudah cukup dewasa!” Apakah anda akan menyambut dengan senang hati jika saya mengundang Anda kepada kecantikan, kekayaan, keanggunan, dan kehormatan ?” Nabi menjawab,”Apa maksud Anda?” Ia lalu menyebut Khodijah. Nabi lalu berkata,” Apakah Khodijah siap untuk itu, padahal dunia saya dan dunianya jauh berbeda?” Nafsiah berujar “Saya mendapat kepercayaan dari dia, dan akan membuat dia setuju. Anda perlu menetapkan tanggal perkawinan agar walinya (‘Amar bin Asad) dapat mendampingi Anda beserta handai tolan Anda, dan upacara perkawinan dan perayaan dapat diselenggarakan".

Kemudian Muhammad membicarakan hal ini kepada pamannya yang mulia, Abu Tholib. Pesta yang agung pun diselenggarakan, sang paman yang mulia ini menyampaikan pidato, mengaitkannya dengan puji syukur kepada Tuhan. Tentang keponakannya, ia berkata demikian, “Keponakan saya Muhammad bin ‘Abdullah lebih utama daripada siapapun di kalangan Quraisy. Kendati tidak berharta, kekayaan adalah bayangan yang berlalu, tetapi asal usul dan silsilah adalah permanen".

Waraqah, paman Khodijah, tampil dan mengatakan sambutannya, “Tak ada orang Quraisy yang membantah kelebihan Anda. Kami sangat ingin memegang tali kebangsawanan Anda.” Upacara pun dilaksanakan. Mahar ditetapkan empat puluh dinar-ada yang mengatakan dua puluh ekor unta.

Sang bintang sekarang mulai dewasa, ia mempunyai seorang istri yang begitu lengkap kemuliaannya, dari perkawinan ini Khodijah melahirkan enam orang anak, dua putra, Qasim, dan Abdulah, yang dipanggil At-Thayyib, dan At-Thahir. Tiga orang putrinya masing-masing Ruqayyah, Zainab, Ummu Kaltsum, dan Fatimah. Kedua anak laki-lakinya meninggal sebelum Muhammad diutus menjadi Rosul.

Ketika umur sang bintang mulai menginjak 35 tahun, banjir dahsyat mengalir dari gunung ke Ka’bah. Akibatnya, tak satu pun rumah di Makah selamat dari kerusakan. Dinding ka’bah mengalami kerusakan. Orang Quraisy memutuskan untuk membangun Ka’bah tapi takut membongkarnya. Walid bin Mughirah, orang pertama yang mengambil linggis, meruntuhkan dua pilar tempat suci tersebut. Ia merasa takut dan gugup. Orang Mekah menanti jatuhnya sesuatu, tapi ketika ternyata Walid tidak menjadi sasaran kemarahan berhala, mereka pun yakin bahwa tindakannya telah mendapatkan persetujuan Dewa. Mereka semua lalu ikut bergabung meruntuhkan bangunan itu. Pada saat pembangunan kembali ka’bah, diberitahukan pada semua pihak sebagai berikut, “Dalam pembangunan kembali Ka’bah, yang dinafkahkan hanyalah kekayaan yang diperoleh secara halal. Uang yang diperoleh lewat cara-cara haram atau melalui suap dan pemerasan, tak boleh dibelanjakan untuk tujuan ini.” Terlihat bahwa ini adalah ajaran para Nabi, dan mereka mengetahui tentang kekayaan yang diperoleh secara tidak halal, tetapi kenapa mereka masih melakukan hal demikian, inipun terjadi di zaman ini, di Indonesia, rakyat ataupun pemerintahnya mengetahui tentang halal dan haramnya suatu harta kekayaan atau pun perbuatan yang salah dan benar, tapi mereka masih saja melakukan perbuatan itu walaupun tahu itu adalah salah.

Mari kita kembali lagi menuju Mekah, ketika dinding ka’bah telah dibangun dalam batas ketinggian tertentu, tiba saatnya untuk pemasangan Hajar Aswad pada tempatnya. Pada tahap ini, muncul perselisihan di kalangan pemimpin suku. Masing-masing suku merasa bahwa tidak ada suku yang lain yang pantas melakukan perbuatan yang mulia ini kecuali sukunya sendiri. Karena hal ini, maka pekerjaan konstruksi tertunda lima hari. Masalah mencapai tahap kritis, akhirnya seorang tua yang disegani di antara Quraisy, Abu Umayyah bin Mughirah Makhzumi, mengumpulkan para pemimpin Quraisy seraya berkata,”Terimalah sebagai wasit orang pertama yang masuk melalui Pintu Shafa.” (buku lain mencatat Bab as-salam). Semua menyetujui gagasan ini. Tiba-tiba Muhammad muncul dari pintu. Serempak mereka berseru, “Itu Muhammad, al-Amin. Kita setuju ia menjadi wasit!”

Untuk menyelesaikan pertikaian itu, Nabi meminta mereka menyediakan selembar kain. Beliau meletakkan Hajar Aswad di atas kain itu dengan tangannya sendiri, kemudian meminta tiap orang dari empat sesepuh Mekah memegang setiap sudut kain itu. Ketika Hajar Aswad sudah diangkat ke dekat pilar, Nabi meletakkannya pada tempatnya dengan tangannya sendiri. Dengan cara ini, beliau berhasil mengakhiri pertikaian Quraisy yang hampir pecah menjadi peristiwa berdarah.

Tuhan, Sang Maha Konsep sudah membuat konsep tentang semua ini, tanda-tanda seorang bintang telah banyak ia tampakkan pada diri Muhammad, dari batinnya yang mulia sampai pada bentuk lahirnya yang indah. Kesabaran yang diabadikan di dalam Kitab suci menjadi bukti yang tak terbantahkan, bahwa ia adalah manusia sempurna, dalam wujud lahiriah (penampakan), maupun batinnya. Tidak setitik cela apalagi kesalahan selama hidupnya, Sang Maha Konsep benar-benar telah mengonsepnya menjadi manusia ‘ilahi’. Al-Amin telah dikenal oleh masyarakat Mekah, sebagai manusia mulia, sebagai manifestasi wujud kejujuran mutlak. Sebelum pengutusannya menjadi Rosul, Muhammad selalu mengamati tanda kekuasaan Tuhan, dan mengkajinya secara mendalam, terutama mengamati keindahan, kekuasaan, dan ciptaan Allah dalam segala wujud. Beliau selalu melakukan telaah mendalam terhadap langit, bumi dan isinya. Beliau selalu mengamati masyarakatnya yang rusak, dan hancur, beliau mempunyai tugas untuk menghancurkan segala bentuk pemberhalaan. Apalah kiranya yang membuat masyarakatnya seperti ini, ia mengembalikan semua ini kepada Tuhan, yang menurutnya tak mungkin sama dengan manusia.

Gunung Hira, puncaknya dapat dicapai kurang lebih setengah jam, gua ini adalah saksi atas peristiwa menyangkut “sahabat karib”-nya (Muhammad), gua ini menjadi saksi bisu tentang wahyu, dan seakan-akan ia ingin berkata,” disinilah dulu anak Hasyim itu tinggal, yang selalu kalian sebut-sebut, disinilah ia diangkat menjadi Rosul, disinilah Al-Furqon pertama kali dibacakan, wahai manusia, bukankah aku telah mengatakannya, kalianlah (manusia) yang tak mau menengarkannya, kalian menutup telinga kalian rapat-rapat, dan menertawakanku, sedangkan sebagian dari kalian hanya menjadikan aku sebagai museum sejarah.“kata saksi bisu.

III. Diangkat Menjadi Rasul

Hira, tempat diturunkannya kalimat Tuhan Yang Maha Sakti, kalimat yang membuat iblis berputus asa untuk menyesatkan manusia, kalimat yang dengannya alam semesta berguncang. Al-Qur’an, susunan kalimatnya yang mengandung makna yang banyak telah membuat tercengang manusia-manusia manapun di jagat raya, yang mengakui kebenarannya, akan mengikutinya, sedangkan yang tidak mengakuinya harus tunduk atas kebenarannya, dan bagi mereka yang menolak, dengan cara apapun akan sia-sia, dan celaka. Jibril (Ruh Al-Qudus) diutus Tuhan semesta Alam, Sang Pemilik Konsep, untuk menyampaikan kalimat-Nya secara berangsur-angsur kepada Al-amin yang berada di Gunung Hira’. Al-Amin telah mempersiapkan dirinya selama empat puluh tahun untuk memikul tugas yang maha berat ini, Jibril datang kepadanya dengan membawa beberapa kalimat dari Tuhannya. Ialah kalimat pertama yang dikemukakan dalam Al-qur’an sebagai berikut

“Bacalah dengan [ menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajari [manusia] dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.

Ayat ini dengan tegas menyatakan tentang program Nabi, dan menyatakan dalam istilah-istilah jelas bahwa fondasi agamanya diberikan dengan pengkajian, pengetahuan, kebijaksanaan, dan penggunaan pena.

Muhammad, pembawa berita bahagia, ancaman, dan perintah merupakan manusia teladan sepanjang masa, ia adalah manusia dalam wujud Ilahiah, utusan Tuhan yang kepadanya ummat manusia memohonkan syafa’at. Tidak satupun mahkluq yang mencapai kesempurnaan yang dicapai Muhammad, sejak kecil ia telah memperlihatkan ketulusan, kejujuran, manusia yang seumur hidupnya tidak pernah berbohong, yang tidak pernah menghianati janji, dan sayang kepada yang miskin.

Malaikat Jibril menyelesaikan tugasnya menyampaikan wahyu itu, dan Muhammad pun turun dari Gua Hira menuju rumah “Khodijah”. Jiwa agung Nabi disinari cahaya wahyu. Beliau merekam di hatinya apa yang didengarnya dari malaikat Jibril. Setelah kejadian ini, Jibril menyapanya,”Wahai Muhammad! Engkau Rosul Allah dan aku Jibril”. Muhammad menerima kalimat Tuhannya secara bertahap, secara berangsur-angsur, fakta sejarah mengakui bahwa di antara wanita, Khodijah adalah wanita yang pertama memeluk Islam, dan pria pertama yang memeluk Islam adalah ‘Ali.

Muhammad mengadakan perjamuan makan dengan kerabatnya, selesai makan, beliau berpaling kepada para sesepuh keluarganya dan memulai pembicaraan dengan memuji Allah dan memaklumkan keesaan-Nya. Lalu beliau berkata,” Sesungguhnya, pemandu suatu kaum tak pernah berdusta kepada kaumnya. Saya bersumpah demi Allah yang tak ada sekutu bagi-Nya bahwa saya diutus oleh Dia sebagai Rosul-Nya, khususnya kepada Anda sekalian dan umumnya kepada seluruh penghuni dunia. Wahai kerabat saya! Anda sekalian akan mati. Sesudah itu, seperti Anda tidur, Anda akan dihidupkan kembali dan akan menerima pahala menurut amal Anda. Imbalannya adalah surga Allah yang abadi (bagi orang lurus) dan neraka-Nya yang kekal(bagi orang yang berbuat jahat). “Lalu beliau menambahkan, “Tak ada manusia yang pernah membawa kebaikan untuk kaumnya ketimbang apa yang saya bawakan untuk Anda. Saya membawakan kepada Anda rahmat dunia maupun Akhirat. Tuhan saya memerintahkan kepada saya untuk mengajak Anda kepada-Nya. Siapakah diantara Anda sekalian yang akan menjadi pendukung saya sehingga ia akan menjadi saudara, washi (penerima wasiat), dan khalifah (pengganti) saya?”.

Ketika pidato Nabi mencapai poin ini, kebisuan total melanda pertemuan itu. ‘Ali, remaja berusia lima belas tahun, memecahkan kebisuan itu. Ia bangkit seraya berkata dengan mantap,” Wahai Nabi Allah, saya siap mendukung Anda.” Nabi menyuruhnya duduk. Nabi mengulang tiga kali ucapannya, tapi tak ada yang menyambut kecuali ‘Ali yang terus melontarkan jawaban yang sama. Beliau lalu berpaling kepada kerabatnya seraya berkata,” Pemuda ini adalah saudara, washi, dan khalifah saya diantara kalian. Dengarkanlah kata-katanya dan ikuti dia".

Pemakluman khilafah (imamah) ‘Ali di hari-hari awal kenabian Muhammad memperlihatkan bahwa dua kedudukan ini berkaitan satu sama lain. Ketika Rosulullah diperkenalkan kepada masyarakat, khalifahnya juga ditunjuk dan diperkenalkan pada hari itu juga. Ini dengan sendirinya menunjukkan bahwa kenabian dan imamah merupakan dua hal yang tak terpisahkan.

Peristiwa diatas membuktikan heroisme spiritual dan kebenaran ‘Ali. Karena, dalam pertemuan di mana orang-orang tua dan berpengalaman tenggelam dalam keraguan dan keheranan, ia menyatakan dukungan dan pengabdian dengan keberanian sempurna dan mengungkapkan permusuhannya terhadap musuh Nabi tanpa menempuh jalan politisi yang mengangkat diri sendiri. Kendati waktu itu ia yang termuda diantara yang hadir, pergaulannya yang lama dengan Nabi telah menyiapkan pikirannya untuk menerima kenyataan, sementara para sesepuh bangsa ragu-ragu untuk menerimanya.

Setelah berdakwah kepada kaum kerabatnya, Nabi berdakwah terang-terangan kepada kaum Quraisy. Muhammad, berbekal kesabaran, keyakinan, kegigihan, dan keuletan dalam berdakwah terus-menerus dan tidak menghiraukan orang-orang musrik yang terus menghardik dan mengejeknya. Banyak yang cara yang dilakukan kaum Quraisy untuk menghentikan Muhammad, suatu saat Abu Tholib sedang duduk bersama keponakannya. Juru bicara rombongan yang mendatangi rumah Abu Tholib membuka pembicaraan dengan berkata,” Wahai Abu Tholib! Muhammad mencerai-beraikan barisan kita dan menciptakan perselisihan diantara kita. Ia merendahkan kita dan mencemooh kita dan berhala kita. Jika ia melakukan itu karena kemiskinan dan kepapaannya, kami siap menyerahkan harta berlimpah kepadanya. Jika ia menginginkan kedudukan, kami siap menerimanya sebagai penguasa kami dan kami akan mengikuti perintahnya. Bila ia sakit dan membutuhkan pengobatan, kami akan membawakan tabib ahli untuk merawatnya…”.

Abu Tholib berpaling kepada Nabi seraya berkata,“ Para sesepuh anda datang untuk meminta Anda berhenti mengkritik berhala supaya mereka pun tidak mengganggu Anda.” Nabi menjawab,” Saya tidak menginginkan apa pun dari mereka. Bertentangan dengan empat tawaran itu, mereka harus menerima satu kata dari saya, yang dengan itu mereka dapat memerintah bangsa Arab dan menjadikan bangsa Ajam sebagai pengikut mereka.” Abu Jahal bangkit sambil berkata, “ Kami siap sepuluh kali untuk mendengarnya.” Nabi menjawab,” Kalian harus mengakui keesaan Tuhan.” Kata-kata tak terduga dari Nabi ini laksana air dingin ditumpahkan ke ceret panas. Mereka demikian heran, kecewa, dan putus asa sehingga serentak mereka berkata,” Haruskah kita mengabaikan 360 Tuhan dan menyembah kepada satu Allah saja?”

Orang Quraisy meninggalkan rumah Abu Tholib dengan wajah dan mata terbakar kemarahan. Mereka terus memikirkan cara untuk mencapai tujuan mereka. Dalam ayat berikut, kejadian itu dikatakan,

“Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata,’Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta. Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja ? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.’ Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka [seraya berkata], ‘Pergilah kamu dan tetaplah [menyembah] tuhan-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki. Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir ini; ini(mengesakan Allah) tidak lain kecuali dusta yang diada-adakan.”

Banyak sekali contoh penganiayaan dan penyiksaan kaum Quraisy, Tiap hari nabi menghadapi penganiayaan baru. Misalnya, suatu hari Uqbah bin Abi Mu’ith melihat Nabi bertawaf, lalu menyiksanya. Ia menjerat leher Nabi dengan serbannya dan menyeret beliau ke luar masjid. Beberapa orang datang membebaskan Nabi karena takut kepada Bani Hasyim. Dan masih banyak lagi. Nabi menyadari dan prihatin terhadap kondisi kaum Muslim. Kendati beliau mendapat dukungan dan lindungan Bani Hasyim, kebanyakan pengikutnya budak wanita dan – pria serta beberapa orang tak terlindung. Para pemimpin Quraisy menganiaya orang-orang ini terus-menerus , para pemimpin terkemuka berbagai suku menyiksa anggota suku mereka sendiri yang memeluk Islam. Maka ketika para sahabatnya meminta nasihatnya menyangkut hijrah, Nabi menjawab, “Ke Etiopia akan lebih mantap. Penguasanya kuat dan adil, dan tak ada orang yang ditindas di sana. Tanah negeri itu baik dan bersih, dan Anda boleh tinggal di sana sampai Allah menolong Anda.

Pasukan Syirik Quraisy kehabisan akal untuk menghancurkan Muhammad, maka mereka melakukan propaganda anti Muhammad, diantaranya mereka memfitnah Nabi, Bersikeras menjuluki Nabi Gila, larangan mendengarkan Al-Qur’an, menghalangi orang masuk Islam, sehingga Allah mengabadikan perkataan orang-orang keji ini dan menunjukkan sesatnya perkataan mereka, dalam Al-Qur’an Allah berfirman

“Demikianlah, tiada seorang rosul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka selain mengatakan,’ Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila.’ Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu ? Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.”

Kaum Quraisy pun gagal melakukan berbagai macam cara untuk menghalangi usaha Muhammad, dan menghalangi orang-orang untuk mengikuti agama Tuhan Yang Esa. Mereka pun melakukan Blokade ekonomi yang membuat banyak kaum muslim, terutama kaum wanita dan anak-anak kelaparan. Nabi dan para pengikutnya masuk ke Syi’ib Abu Tholib, yang diikuti pendamping hidupnya, Khodijah, dengan membawa serta Fatimah AS. Orang-orang Quraisy mengepung mereka di Syi’ib itu selama tiga tahun. Dan akhirnya tahun-tahun blokade itu pun berakhir. Dan keluarlah sang bintang bersama keluarga dan sahabatnya dari pengepungan. Allah telah menetapkan kemenangan bagi mereka, dan Khodijah pun berhasil pula keluar dari pengepungan dalam keadaan amat berat dan menderita, Beliau telah hidup dengan kehidupan yang menjadi teladan Istimewa bagi kalangan kaum wanita. Ajal Khodijah sudah dekat. Allah telah memilihnya untuk mendampingi Rosulullah Saww., dan dia telah berhasil menunaikan tugas dengan baik. Khodijah akhirnya meninggal pada tahun itu juga. Yakni, pada saat kaum Muslim keluar dari blokade orang-orang Quraisy, tahun kesepuluh sesudah Kenabian. Pada tahun yang sama, paman Rosul (Abu Tholib) meninggal dunia, yang sekaligus sebagai pelindung dakwa Muhammad. Sungguh Nabi mengalami kesedihan yang amat berat. Beliau kehilangan Khodijah, dan juga pamannya yang menjadi pelindung, dan pembelanya. Itu sebabnya, maka tahun ini dinamakan ‘Am Al-Huzn (Tahun Duka cita). Bukan hanya Rosul yang terpukul hatinya, Fatimah, yang belum kenyang mengenyam kasih sayang seorang ibu dan kelembutan belaiannya, ikut pula menanggungnya. Kedukaan menyelimuti dan menindihnya di tahun penuh kesedihan itu.Fatimah kehilangan ibundanya, berpisah dari orang yang menjadi sumber cintanya dan kasih sayangnya. Acap kali dia bertanya kepada ayahandanya,” Ayah, kemana Ibu?” Kalau sudah begini, tangisnya pecah, air matanya meleleh, dan kesedihan menerpa hatinya. Rosul merasakan betapa berat kesedihan yang ditanggung putrinya. Setelah wafatnya Abu Tholib kaum Kafir Quraisy semakin berani menganggu Muhammad, akhirnya Muhammad berhijrah ke Yastrib, peristiwa hijrahnya Nabi ke Yastrib, merupakan momen awal dari lahirnya negara Islam. Penduduk Yastrib bersedia memikul tanggung jawab bagi keselamatan Nabi. Di bulan Robi’ul Awwal tahun ini, saat hijrahnya Nabi terjadi, tak ada seorang muslim pun yang tertinggal di Mekah kecuali Nabi, ‘Ali dan Abu Bakar, dan segelintir orang yang ditahan Quraisy atau karena sakit,dan lanjut usia.

Kaum Quraisy yang berada di Mekah akhirnya membuat kesepakatan untuk membunuh Muhammad di malam hari, dan masing-masing suku mempunyai wakil, sehingga Bani Hasyim tidak dapat menuntut balas atas kematian Muhammad. Orang-orang ini memang bodoh, mereka mengira Muhammad dapat dihancurkan hanya dengan cara seperti ini, seperti urusan duniawi mereka. Jibril datang memberitahu Nabi tentang rencana kejam kaum kafir itu. Al-Qur’an merujuk pada kejadian itu dengan kata-kata,

“Dan [ingatlah] ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.

Ali berbaring melewati cobaan yang mengerikan demi keselamatan Islam menggantikan Nabi, sejak sore. Ia bukan orang tua yang lanjut usia, tapi seorang anak muda yang begitu berani mengorbankan nyawanya untuk sang Nabi, ia, yang bersama Khodijah adalah orang yang pertama-tama beriman kepada Nabi, dialah orang yang rela berkorban untuk Nabi, Ali, sekali lagi ‘Ali. Kepadanya Nabi berkata,”Tidurlah di ranjang saya malam ini dan tutupi tubuh Anda dengan selimut hijau yang biasa saya gunakan, karena musuh telah bersekongkol membunuh saya. Saya harus berhijrah ke Yastrib. ‘Ali menempati ranjang Nabi sejak sore. Ketika tiga perempat malam lewat, empat puluh orang mengepung rumah nabi dan mengintipnya melalui celah. Mereka melihat keadaan rumah seperti biasanya, dan menyangka bahwa orang yang sedang tidur di kamar itu adalah Nabi.

IV. Hijrah

Kini tiba fajar. Semangat dan gairah besar tampak di kalangan musyrik itu. Mereka begitu yakin akan segera berhasil. Dengan pedang terhunus mereka memasuki kamar Nabi, yang menimbulkan suara gaduh. Serentak ‘Ali mengangkat kepalanya dari bantal dan menyingkirkan selimutnya lalu berkata dengan sangat tenag,”Apa yang terjadi ?” Mereka menjawab,”Kami mencari Muhammad. Di mana dia?” ’Ali berkata,” Apakah anda menitipkannya kepada saya sehingga saya harus menyerahkannya kembali kepada Anda? Bagaimanapun, sekarang ia tak ada di rumah.” Muhammad telah pergi jauh di luar pengetahuan mereka.

Nabi, tiba di Quba tanggal 12 Rabi’ul Awwal, dan tinggal di rumah Ummu Kultsum ibn al-Hadam. Sejumlah Muhajirin dan Ansor sedang menunggu kedatangan Nabi. Beliau tinggal di situ sampai akhir pekan. Sebagian orang mendesak agar beliau segera berangkat ke Madinah, tetapi beliau menunggu kedatangan ‘Ali. Orang Quraisy mengetahui hijrahnya ‘Ali dan rombongannya – diantaranya ialah Fatimah, puteri Nabi, Fatimah binti ‘Asad dan Fatimah binti Hamzah bin Abdul Mutholib – karena itu, mereka memburunya dan berhadap-hadapan dengan dia di daerah Zajnan. Perselisihan pun terjadi dan ‘Ali berkata “Barangsiapa menghendaki tubuhnya terpotong-potong dan darahnya tumpah, majulah! Tanda marah nampak di wajahnya. Orang-orang Quraisy yang merasa bahwa masalah telah menjadi serius, mengambil sikap damai dan berbalik pulang.” Ketika ‘Ali tiba di Quba, kakinya berdarah, dikarenakan menempuh perjalanan Makah Madinah dengan berjalan kaki. Nabi dikabari bahwa, ‘Ali telah tiba tapi tak mampu menghadap beliau. Segera nabi ke tempat ‘Ali lalu merangkulnya. Ketika melihat kaki ‘Ali membengkak, air mata Nabi menetes".

Penduduk Yastrib – yang kemudian berganti menjadi nama Madinah - menyambut kedatangan Nabi. Mereka mengucapkan berbagai macam syair untuk menyambut manusia mulia ini. Disinilah manifestasi sebuah negara Islam pertama kali didirikan. Muhammad menyusun kekuatannya di Madinah bersama keluarga dan sahabat setianya yang rela meninggalkan tanah air dan hartanya untuk Tuhannya, islam yang muda ini menyusun kekuatan untuk menghadapi kekuatan kaum Quraisy yang setiap saat siap untuk menghancurkan Islam yang dibangun ini, perang demi perang mulai dari Badar, Uhud, Khandaq, yang disetiap perang tampillah Al-Washi Muhammad yang selalu menjadi pemberi moral kepada pasukan untuk menghancurkan kafir Quraisy dengan Iman yang membara. Pada perang Badar ‘al-washi (‘Ali) dan Hamzah tampil menghadapi pemberani kafir Quraisy, dalam sepucuk suratnya kepada Muawiyah, ‘Ali mengingatkannya dalam kata-kata ‘Pedang saya yang saya gunakan untuk membereskan kakek anda dari pihak ibu (Utbah, ayah dari Hindun Ibu Muawiyah), paman anda dari pihak Ibu (Walid bin Uthbah) dan saudara Anda (Hanzalah) masih ada pada saya. Pada perang Uhud Nabi dan lagi-lagi Hamzah dan ‘Ali tidak pernah Absen, ‘Ali adalah pembawa panji dalam setiap peperangan. Nabi mengungkapkan nilai pukulan ‘Ali pada perang Khandaq (parit) – disebut juga dengan Ahzab – kepada ‘Amar bin ‘Abdiwad itu,” Nilai pengorbanan itu melebihi segala perbuatan baik para pengikutku, karena sebagai akibat kekalahan jagoan kafir terbesar itu kaum Muslim menjadi terhormat dan kaum kafir menjadi aib dan terhina".

V. Benteng Khaibar

Pada perang Khaibar ketika semangat kaum muslim mengendur dan merasa tidak mampu untuk menghancurkan benteng Khaibar, orang-orang menunggu dengan gelisah dan ketakutan, karena sebelumnya Abu Bakar dan Umar tidak ada yang mampu menghancurkan benteng, bahkan ‘Umar memuji keberanian pemimpin benteng, Marhab,yang luar biasa yang membuat Nabi dan para komandan Islam kecewa atas pernyataan ‘Umar ini.

Kebisuan orang-orang sedang menunggu dengan gelisah dipecahkan oleh kata-kata Nabi,” Dimanakah ‘Ali? “ Dikabarkan kepada beliau bahwa ‘Ali menderita sakit mata dan sedang beristirahat di suatu pojok. Nabi bersabda,” Panggil dia.” ‘Ali diangkut dengan unta dan diturunkan di depan kemah Nabi.” Pernyataan ini menunjukkan sakit matanya demikian serius sampai tak mampu berjalan. Nabi menggosokkan tangannya ke mata ‘Ali seraya mendoakannya. Mata ‘Ali langsung sembuh dan tak pernah sakit lagi sepanjang hidupnya. Nabi memerintahkan ‘Ali maju, menurut riwayat pintu benteng Khaibar itu terbuat dari batu, panjangnya 60 inci, dan lebarnya 30 inci. Mengutip kisah pencabutan pintu benteng Khaibar itu dari ‘Ali melalui jalur khusus,” Saya mencabut pintu Khaibar dan menggunakannya sebagai perisai. Seusai pertempuran, saya menggunakannya sebagai jembatan pada parit yang digali kaum Yahudi.” Seseorang bertanya kepadanya,” Apakah Anda merasakan beratnya?” ‘Ali menjawab,” Saya merasakannya sama berat dengan perisai saya.” Masih banyak lagi peristiwa-peristiwa lain selain peperangan untuk melawan kebejatan kaum kafir Quraisy, banyak juga peristiwa yang menggembirakan, misalnya peristiwa pernikahan al-Washi dan Fatimah, putri Nabi, perubahan kiblat dari Bait al-Maqdis ke Ka’bah di Makah. Selain serangan dari luar Kota Madinah, kaum Yahudi yang berada di dalam kota selalu mencoba melakukan rongrongan terhadap pemerintahan Islam yang masih muda ini, namun Sang Maha Konsep telah menentukan Drama yang berbeda, walaupun mereka mencoba memadamkan nur cahaya-Nya, namun Ia terus menerangi Nur Cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu benci.

VI. Fath Makkah

Tahun kedelapan Hijrah, perjanjian Hudaibiyah dikhianati oleh orang-orang Quraisy mekah, Nabi segera mengeluarkan perintah kesiagaan umum. Beliau siapkan pasukan besar yang belum pernah disaksikan kehebatannya selama ini. Ketika pasukan telah lengkap dan siap bergerak, Nabi pun menyampaikan bahwa sasarannya adalah Mekah. Pasukan bergerak laksana migrasi kawanan burung menuju arah selatan. Nabi memerintahkan kepada pasukannya yang berjumlah 10.000 orang untuk membagi diri, dan menyalakan api unggun di malam hari agar pasukan musuh melihat betapa besar pasukan musuh tersebut.

Di dekat kuburan Abu Tholib dan Khodijah yang terletak di punggung Mekah, kaum muslimin membuat kubah untuk Nabi. Dari kubah inilah Nabi mengamati dengan cermat arus pasukan Islam yang masuk ke kota dari empat penjuru.

Makkah... Membisu di depan Nabi dan pendukungnya. Ya Mekah membisu dan tidak lagi menyerukan teriakan Fir’aun-fir’aun, digantikan hiruk pikuk suara 10.000 prajurit Muslim yang menggema yang seakan-akan sedang menunggu kedatangan sahabatnya

Gua itu menatap kepada orang yang dulu berada dalam perutnya dalam keadaan terusir yang kini telah berdiri tegap dengan gagah dan dikelilingi puluhan ribu pengikut dan pembelanya.

Nabi memasuki Mekah dan bertawaf, menghancurkan berhala-berhala bersama al-Washi, tidak ada darah yang tertumpah. Orang-orang Quraisy yang berada di Makkah menunggu bibir Muhammad berucap tentang mereka, apakah yang akan terjadi pada mereka, namun bibir itu begitu mulia untuk menjatuhkan hukuman, ia memberikan kepada mereka yang telah memeranginya pengampunan dan beliau berkata “... Pergilah, Anda semua adalah orang-orang yang dibebaskan!”

Kini, di Shafa, laki-laki yang telah membuat sejarah itu telah kembali, berdiri di depan kehidupannya yang sarat dengan berbagai peristiwa dan yang ditangannya tergenggam masa depan yang gemilang. Selama dua puluh tahun penggembalaannya tak pernah henti, ia tak pernah merasakan letih, kesabarannya begitu tinggi, tak pernah menyerah. Orang –orang Quraisy berdesak-desakkan di bukit Shafa untuk memberikan Ba’iat.

Setelah penaklukan Mekah masih ada beberapa peperangan besar berlanjut – semasa hidup Nabi - yaitu Hunain, Tabuk. Al-Washi tampil dengan gagah perkasa dalam peperangan ini, sesudah membuat kocar-kacir musuh, al-washi segera menghambur untuk bergabung dengan Nabi, ia memutari Nabi, dan menghambur membabat musuh untuk melindungi Nabi, dan pada kali yang lain menemui prajurit musuh yang lari dan menghadang kejaran musuh. Sesudah itu kembali memutari Nabi. Nabi memanggil sahabat-sahabatnya yang lari cerai-berai “ Ayyuhan Nas, mau kemana kalian ?” Wahai orang-orang yang ikut bai’at al-Ridwan! Wahai, orang-orang yang kepadanya diturunkan surat Al-Baqarah! Wahai orang-orang yang berbaiat di bawah pohon...! orang-orang Madinah yang gagah berani segera sadar akan diri mereka! Dan ingat bahwa hingga saat ini mereka adalah tulang punggung Nabi. Kini Nabi memanggil mereka di tengah 12.000 orang prajurit, dua ribu diantaranya adalah kaum kerabatnya. Mereka segera menghambur ke arah Nabi menyambut panggilannya dengan, “Labbaik, Labbaik... Kami datang, kami datang...!”

Pasukan Islam kembali memenangkan pertempuran, peran individual Muhammad dalam menyampaikan risalah agungnya telah selesai, dan kini – tidak bisa – tidak di harus melihat pasukannya, untuk kesekian kalinya, mengingat dan mengenang kembali pelajaran yang telah diberikannya selama dua puluh tiga tahun, agar di bisa mengevaluasidan menelitinya kembali.

VII. Haji Wada

Tahun kesebelas Hijrah, haji pertama Nabi dan kaum Muslimin tanpa ada seorang musrik pun yang ikut didalamnya, untuk pertama kalinya pula, lebih dari 10.000 orang berkumpul di Madinah dan sekitarnya, menyertai Nabi melakukan perjalanan ke Makkah, dan .. sekaligus inilah haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi. Rombongan haji meninggalkan Madinah tanggal 25 Dzulqa’idah , Nabi disertai semua isterinya, menginap satu malam di Dzi Al-Hulaifah, kemudian melakukan Ihram sepanjang Subuh, dan mulai bergerak... seluruh padang terisi gema suara mereka yang mengucapkan,”Labbaik, Allahumma labaik... Labbaik, la syarika laka, ! Aku datang memenuhi panggilanmu, Allahumma, ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu...Labbaik, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Segala puji, kenikmatan, dan kemaharajaan, hanya bagi-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu... Labbaik, aku datang memenuhi panggilan-Mu...” Langit, hingga hari itu, belum pernah menyaksikan pemandangan di muka bumi seperti yang ada pada saat itu. Lebih dari 100.000 orang, laki-laki dan perempuan – dibawah sengatan Matahari yang amat terik dan di padang pasir yang sebelumnya tak pernah dikenal orang – bergerak menuju satu arah. Medan ini merupakan lukisan paling indah dari satu warna yang menghiasi kehidupan manusia. Dan sejarah, adalah kakek tua yang terbelenggu dalam pengabdian terhadap kepentingan-kepentingan. Ia adalah tukang cerita yang membacakan hikayat-hikayat Fir’aun, Kisra dan Kaisar. Sejarah sekali melihat Muhammad dan orang-orang yang bergerak bersamanya dengan heran! Aneh sekali. Pasukan apa ini? Komandan berjalan kaki kelelahan, dan pengikut-pengikutnya pun demikian pula. Nabi memang berjalan kaki bersama umatnya. Sejarah memang mendengar bahwa “penguasa” itu berada di tengah-tengah pasukan itu, tapi ketika dicari-carinya, dia tak bisa menemukannya. Rombongan itu masuk Mekah 4 Dzulhijjah, disitu telah berkumpul Allah, Ibrahim, Ka’bah dan Muhammad. Dia juga ingin memperlihatkan kepada Ibrahim, bahwa karya besarnya, kita sudah diantarkan kepada Maksud.

Matahari tepat di tengah siang hari itu. Seakan-akan ia menumpahkan seluruh cahayannya yang memakar ke atas kepala semua orang. Nabi berdiri di depan lebih dari 100.000 orang. Laki-laki dan perempuan yang mengelilinginya. Nabi memulai pidatonya, Rosulullah berkata,”Tahukah kalian, bulan apa ini ?”

Mereka serentak menjawab,”Bulan Haram!” .....

...”Ayyuhan Nas, camkan baik-baik perkataanku. Sebab, aku tidak tahu, mungkin aku tidak lagi akan bertemu dengan kalian sesudah tahun ini, di tempat ini, untuk selama-lamanya... Ayyuhan Nas, sesungguhnya darah dan hartamu adalah haram bagimu hingga kalian menemui Tuhanmu sebagaimana diharamkannya hari dan bulanmu ini. Sesudah itu, kamu sekalian akan menemui Tuhanmu dan ditanya tentang amal-amalmu. Sungguh, aku telah sampaikan hal ini. Maka, barangsiapa yang masih mempunyai amanat, hendaknya segera disampaikan kepada orang yang berhak menerimanya.....”

Akar-akar syirik telah dihapuskan dari Mekah, dan Mekah menjadi sebuah kota suci bagi kaum muslim, tempat berkumpulnya muslimin dari seluruh penjuru dunia, dengan menggunakan pakaian yang sama, menuju Tuhannya, tidak ada perbedaan, baik kaya, miskin, raja, rakyat, semuanya sama dihadapan Tuhan, yang membedakannya adalah takwa.

Muhammad telah melaksanakan tugasnya, dan sekarang beliau berada di pembaringan, Nabi membuka mata seraya berkata kepada putrinya dengan suara pelan “Muhammad tidak lain hanyalah seorang Rosul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rosul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang? Barangsiapa berpaling ke belakang, maka tidak akan mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur”.[Petikan dari laman. fatimah.org]

Selasa, 09 Juni 2009

Rabu, 03 Juni 2009

Barcelona Juara Champions!

MU gagal membuat sejarah. Barcelona meraih treble.
( Penulis : Reza Naidra )

Manchester United (MU) berusaha membuat sejarah. Berusaha menjadi juara bertahan Liga Champions. Namun harapan itu dibuyarkan Barcelona di Stadion Olimpico, Roma.

Pelatih Sir Alex Ferguson, berusaha mengulang kejayaan tahun lalu. Dimana Setan Merah menjadi juara setelah sukses mengandaskan Chelsea. Namun visi Ferguson dikalahkan oleh superstar asal Argentina, Lionel Messi.

MU memulai final dengan berapi-api. Menciptakan beberapa peluang lewat Cristiano Ronaldo dan bikin pemain Catalans keliatan gugup. Tekad MU menjadi juara bertahan sepertinya menyelimuti Stadion Olimpico.

Tapi ambisi MU mendapat halangan. Lewat serangan balik Barcelona menyengat. Serangan pertama yang dilakukan lewat Samuel Eto'o membuahkan gol. Tendangan penyerang asal Kamerun ini ke tiang dekat nggak bisa ditepis kiper Edwin Van Der Sar.

Awalnya MU masih terlihat santai. Ketinggalan satu gol masih bisa dikejar oleh Ryan Giggs cs. Serangan Wayne Rooney dari segala sisi dilakukan guna mengejar ketinggalan. Toh itu cuma sebentar aja.

Pasalnya permainan di sektor tengah berhasil dikuasai Xavi dan Andres Iniesta. Operan kaki ke kaki yang diciptakan gelandang Barcelona ini sangat sempurna. Bikin barisan tengah dan belakang dari MU kelimpungan.

Dengan dikuasainya lapangan tengah oleh Barca, praktis MU jarang mengancam gawang Victor Valdes. Ferguson melakukan pergantian dengan memasukkan Carlos Teves menggantikan Anderson. Namun masih kurang daya gedor.

Petaka muncul menit 70. Umpan lambung terarah dari Xavi berhasil disundul Messi yang dijaga oleh pemain belakang MU yang posturnya dua kali lebih gede.

Kekalahan ini bikin Ronaldo frustrasi. Dan CR7 melampiaskannya pada Carles Puyol. Kartu kuning langsung dikeluarkan wasit karena pemain Portugal ini melakukan late tackle.

Dengan hasil ini, Barcelona meraih treble. Menyatukan Piala Raja, La Liga, dan Champions. Bravo, El Barca! FOTO: GETTY IMAGES

Jumat, 29 Mei 2009

SEJARAH BARCELONA


Pada tanggal 29 November 1899, Hans Gamper mendirikan Fútbol Club de Barcelona, bersama dengan sebelas pecinta sepakbola, sebuah permainan yang masih asing waktu itu dan belum banyak dikenal di belahan dunia ini.
Dia tak pernah membayangkan cakupan inisiatifnya ini akan berkembang. Selama lebih dari seratus tahun sejarah, FC Barcelona telah berkembang secara spektakuler dalam setiap bidang dan telah berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih besar daripada hanya sebuah klub olahraga, dan mengubah slogan Barça ‘lebih dari sebuah klub’ menjadi kenyataan.
Barcelona telah menjadi simbol identitas untuk jutaan orang di seluruh dunia, tidak hanya dalam makna olahraga tetapi juga dari segi masyarakat, politik dan budaya. Setelah melalui sebagian besar kesulitan, Barcelona merupakan standar yang mewakili Catalonia dan keinginan masyarakat Catalan untuk kebebasan, sebuah simbolisme yang selalu dihubungkan dengan idiosinkrasi klub dan anggotanya hari ini. Dalam konteks Spanyol, Barcelona dianggap sebagai klub terbuka dan demokratis. Dan seluruh dunia, Barça akan dikenali dengan sebab kepeduliannya, dan terutama anak-anak melalui kesepakatan sponsorsip dengan UNICEF.